Kamis, 17 Maret 2022

Rumah Adat Betawi


Rumah Adat Betawi

Salah satu peninggalan budaya Betawi yang harus dilestarikan yaitu rumah adat Betawi. Walaupun sudah sulit untuk dijumpai, namun masih ada beberapa bangunan yang mengadaptasi desain dari rumah Betawi.

Terdapat beberapa jenis rumah Betawi yang dikenal oleh masyarakat dan setiap jenis memiliki karakteristik dan keunikannya sendiri.

Selain itu, rumah Betawi juga sangat kental dengan filosofi-filosofi dari setiap bagian rumah. Pada zaman dahulu, hampir masyarakat asli Betawi Jakarta menggunakan rumah Betawi yang terlihat seragam.

Filosofi Rumah Adat Betawi

Filosofi Rumah Adat Betawi
goodnewsfromindonesia.id

Setiap rumah adat memiliki filosofinya masing-masing yang sangat berarti bagi masyarakat daerah. Ketika rumah adat ini dilihat dari samping, maka atapnya terlihat berlipat-lipat dan mirip seperti kain kebaya.

Kain kebaya juga merupakan kain tradisional khas Betawi. Sampai saat ini, kain kebaya masih banyak digunakan oleh masyarakat, terutama wanita ketika menghadiri upacara adat.

Rumah adat dari Betawi juga memiliki bentuk pendopo dengan ukuran yang luas. Nilai filosofi dari luasnya pendopo dalam rumah Betawi yaitu lambang dari keterbukaan masyarakat Betawi dengan tamu yang ingin datang untuk berkunjung.

Tetapi, walaupun masyarakat Betawi memiliki sikap terbuka, masyarakat Betawi juga mengetahui batasan dari hal yang bersifat negatif.

Hal tersebut biasanya didasarkan pada pertimbangan agama. Suku betawi memiliki sifat yang dapat menerima perbedaan serta pluralis.

2 Nama Rumah Adat Betawi

Rumah Betawi memiliki beberapa jenis rumah yang berbeda, yaitu rumah Kebaya, rumah Joglo, rumah Gudang, serta rumah Panggung.

Rumah Kebaya adalah rumah adat asli Betawi resmi, sementara itu rumah Panggung memiliki desain yang sangat berbeda dengan jenis rumah adat lainnya.

Berikut merupakan perbedaan antara rumah Kebaya dan rumah Panggung, yaitu:

1. Rumah Kebaya

Rumah Kebaya
pinterest.com

Salah satu jenis rumah Betawi yang kurang dikenal oleh banyak orang adalah rumah Kebaya.

Namun, tahukah Kamu jika sebenarnya rumah Kebaya merupakan rumah adat yang resmi diakui sebagai rumah adat Betawi?

Ciri khas dari rumah Kebaya adalah bentuk atap yang menyerupai pelana yang dilipat.

Ketika melihat bagian atap dari arah samping maka akan terlihat seperti lipatan kebaya.

Keunikan dari rumah Kebaya adalah bentuk teras yang luas dan digunakan untuk menerima tamu atau tempat berkumpul dengan keluarga.

Pada zaman dahulu, masyarakat Betawi juga banyak membuat sumur di bagian depan rumah dan pemakaman yang terletak di bagian samping rumah.

Dinding rumah Kebaya dibuat menggunakan panel-panel yang bisa dibuka maupun digeser ke bagian tepi. Hal tersebut dimaksudkan agar rumah terlihat lebih luas.

Ketika dilihat secara sekilas atau hanya melalui gambar, rumah Kebaya terlihat mirip seperti rumah Joglo. Tetapi, jika dilihat lebih seksama maka kedua jenis rumah tersebut memiliki banyak perbedaan.

Salah satu perbedaan antara rumah Kebaya dan rumah Joglo yaitu bentuk atap rumah.

Rumah Joglo tidak memiliki atap dengan bentuk yang menyerupai pelana, melainkan bentuk perahu terbalik.

Rumah kebaya biasanya dibagi menjadi dua bagian rumah. Pembagian rumah tersebut yaitu rumah untuk publik atau semi publik dan bagian untuk pribadi.

Bagian rumah yang digunakan sebagai area semi publik yaitu bagian depan rumah, seperti ruang tamu dan teras. Kedua ruangan tersebut bisa digunakan ketika ada tamu yang berkunjung untuk duduk.

Sementara itu, area rumah pribadi berada di bagian belakang rumah.

Ruangan yang digunakan sebagai area pribadi, yaitu kamar tidur, dapur, ruang makan, serta pekarangan belakang. Area tersebut hanya boleh dilihat oleh kerabat atau orang yang dekat dengan pemilik rumah.

Rumah Kebaya juga memiliki ruangan yang digunakan sebagai kamar tidur tamu atau disebut sebagai paseban.

Desain dari kamar tidur tamu memiliki desain yang indah untuk menghormati tamu yang datang untuk menginap. Pintu dihias dengan ukiran dan bagian tepi diberi renda.

Apabila tidak ada tamu yang menginap, paseban biasanya digunakan sebagai tempat untuk beribadah.

2. Rumah Panggung Betawi

Rumah Panggung Betawi
yuksinau.id

Apabila Kamu pernah mengunjungi rumah Si Pitung maka itulah rumah adat Betawi dengan jenis rumah panggung.

Sama seperti rumah adat daerah lainnya, rumah Panggung Betawi juga memiliki bentuk panggung yaitu lantai rumah tidak menempel pada tanah.

Rumah Panggung Betawi dibangung oleh masyarakat suku Betawi yang tinggal di daerah pesisir atau pantai.

Namun, terdapat juga sebagian masyarakat yang tinggal di area agraris membangun rumah dengan bentuk panggung.

Pembuatan rumah panggung ini disesuaikan dengan kondisi serta keamanan lingkungan pada saat itu.

Masyarakat yang tinggal di kawasan agraris biasanya memanfaatkan bagian kolong rumah untuk memelihara hewan ternak, seperti ayam, bebek, atau kambing.

Selain itu, kolong rumah juga berfungsi untuk menghindari adanya serangan hewan buas, seperti ular berbisa.

Rumah panggung yang dibangun di daerah pantai juga memiliki fungsi yang hampir sama dengan rumah panggung di kawasan agraris.

Setiap bulan purnama biasanya air laut sering mengalami kenaikan yang membawa rob ke daerah pemukiman masyarakat.

Sehingga, masyarakat perlu mendirikan rumah panggung untuk menghindari air pasang masuk ke dalam rumah.

Desain atau bentuk arsitektural rumah panggung masyarakat pesisir dan pedalaman juga memiliki model yang sama dan disesuaikan dengan kemampuan orang yang membuat dan membangun.

Pola pembagian pada rumah panggung Betawi juga tidak terlalu rumit yaitu bentuk L atau persegi panjang.

Material bangunan yang digunakan adalah kayu. Bagian pondasi rumah dibuat menggunakan kayu besar yang menancap ke dalam tanah.

Model anak tangga yang digunakan adalah model menyamping. Sementara itu, atap yang digunakan menggunakan genteng tanah liat.

Rumah Panggung Betawi ini dihiasi dengan corak khas Betawi.

Umumnya, ornamen tersebut berbentuk motif geometris, berupa titik, belah ketupat, setengah lingkaran, atau pola siklus seperti bunga matahari. Motif tersebut digunakan sebagai ventilasi rumah sekaligus hiasan.

7 Keunikan Rumah Adat Betawi

Keunikan Rumah Adat Betawi
artisanalbistro.com

Setiap rumah adat memiliki keunikan yang berbeda, termasuk dengan rumah Betawi.

Bentuk desain yang berbeda, penggunaan material, dan faktor lainnya membuat bangunan rumah Betawi terlihat menarik dan indah.

Berikut merupakan 7 keunikan dari rumah Betawi yang membedakan dengan rumah lainnya, yaitu:

1. Teras

Jika melihat rumah Kebaya, maka tampilan teras adalah hal yang cukup menonjol dan berbeda. Di bagian teras luar rumah terdapat meja dan kursi yang biasanya digunakan untuk menyambut tamu atau tempat bersantai keluarga.

Selain itu, ukuran teras pada rumah Betawi juga memiliki nilai filosofi tersendiri. Makna adalah orang Betawi memiliki sikap terbuka dan menghargai setiap tamu yang datang tanpa membeda-bedakan orang tersebut.

Pagar kayu yang disusun membentuk segitiga simetris biasanya digunakan sebagai pemisah antara bagian teras dengan luar rumah.

Filosofi dari bentuk pagar ini yaitu walaupun orang Betawi selalu terbuka dengan siapapun, namun orang Betawi memiliki batasan tersendiri dan bisa membedakan mana hal yang baik dan buruk.

2. Konstruksi Pembangunan Rumah

Pada konstruksi pembangunan rumah Betawi terlihat beberapa hal yang menarik.

Pondasi-pondasi, hiasan, serta pendopo atap pada rumah Betawi terlihat cukup berbeda dan menjadi sebuah ciri khas tersendiri pada rumah Betawi.

Kaso, dinding, atap, reng, serta pondasi rumah juga dibuat menggunakan material kayu.

Sehingga, tampilan rumah terlihat tradisional namun tetap menawan. Daun pintu pada rumah Betawi juga dibuat dengan bentuk yang lebar.

3. Pangkeng

Untuk masyarakat Betawi, tempat berkumpul dengan keluarga bukan dilakukan di dalam rumah.

Anggota keluarga akan berkumpul di luar rumah yang disebut dengan nama pangkeng.

4. Ruangan Tidur

Di dalam rumah Betawi akan terdapat banyak ruangan yang memiliki ukuran berbeda.

Namun, biasanya pada satu rumah akan terdapat empat buah ruangan. Ruangan dengan ukuran yang palik besar akan ditempati oleh sang pemilik rumah.

5. Srondoyan

Srondoyan adalah nama lain dari dapur. Srondoyan terletak di bagian belakang rumah.

Biasanya, dapur akan menjadi satu dengan bagian kamar mandi, ruang makan, serta gudang.

Tempat ini digunakan sebagai tempat untuk memasak dan menyiapkan makanan. Wilayah srondoyan ini merupakan area yang hanya dikhususkan untuk pemilik rumah.

Oleh karena itu, jika Kamu berkunjung ke rumah Betawi maka jangan coba-coba memasuki area srondoyan tanpa izin dari pemilik rumah.

6. Tangga Penghubung

Pada rumah Betawi terdapat sebuah tangga penghubung yang akan menghubungkan bagian rumah utama dengan daerah luar.

Tangga penghubung tersebut dikenal dengan nama balak suji. Arti dari balak suji yaitu komunikasi penghalang masuknya hal buruk atau menghalang bencana masuk ke dalam rumah.

7. Bagian Samping Rumah Adat Betawi

Di bagian samping rumah Betawi biasanya terdapat makam keluarga. Hal tersebut merupakan hal yang umum dilakukan oleh masyarakat Betawi untuk membuat area pemakaman keluarga di samping rumah.

Sehingga, anggota keluarga yang masih hidup akan selalu ingat dengan kematian yang bisa datang di masa depan.

Area pemakaman ini berlokasi di dekat rumah dan tidak terlalu jauh. Namun, saat ini hal tersebut sudah tidak banyak dilakukan mengingat lahan dan tanah yang jumlahnya semakin terbatas.

Saat ini sudah jarang masyarakat yang menggunakan desain rumah adat sebagai rumahnya. Namun, bagi masyarakat asli daerah biasanya masih sebagian yang mempertahankan penggunaan rumah adat.

Rumah adat merupakan sebuah warisan yang perlu dilestarikan agar banyak orang terutama anak-anak muda mengerti dengan kekayaan dan keberagaman budaya di Indonesia.

Source : https://ruangarsitek.id/rumah-adat-betawi/

Follow us :





 

Teras Rumah Limasan


Teras Rumah Limasan

Rumah yang dilengkapi dengan teras akan terasa lebih luas jika dilihat dari depan rumah.

Selain itu, teras rumah juga bisa dimanfaatkan dengan baik, misalnya sebagai tempat untuk bersantai dan tempat menerima tamu.

Jika kamu penggemar rumah bernuansa tradisional, teras rumah Limasan bisa dijadikan desain yang sesuai untuk teras rumah impian.

Saat ini bentuk rumah modern juga banyak yang dipadukan dengan nuansa tradisional. Hal tersebut membuat rumah terlihat lebih unik dan nyaman.

Rumah Limasan merupakan rumah tradisional yang banyak dijadikan inspirasi dalam pembuatan rumah modern dengan sentuhan klasik khas Jawa.

Teras rumah dengan desain teras Limasan juga akan membuat teras rumah terlihat lebih hangat.

7 Inspirasi Model Teras Rumah Limasan Jawa

Pembuatan rumah harus dipikirkan secara matang agar hasilnya sesuai dengan keinginan dan membuat penghuninya merasa nyaman.

Salah satu bagian rumah yang tidak boleh luput dari pertimbangan adalah desain teras rumah. Bagian teras adalah bagian yang pertama kali dilihat oleh orang lain.

Teras membuat rumah terasa nyaman dan bisa digunakan untuk berbagai macam kegiatan.

Walaupun kamu sebelumnya tidak mengetahui bentuk rumah Limasan seperti apa, tetapi pasti kamu pernah melihatnya.

Jenis rumah Limasan banyak digunakan untuk bangunan besar, misalnya hotel atau penginapan.

Berikut merupakan beberapa inspirasi model teras rumah dari rumah Limasan, yaitu:

1. Teras Limasan Lambang Sari

Teras Limasan Lambang Sari
cloudinary.com

Pada rumah Limasan Lambang Sari atap rumah didesain dengan bentuk yang berbeda dan terlihat lebih unik daripada rumah limas lainnya.

Terdapat balok khusus yang dipakai sebagai penghubung antara bagian atap dan atap penahan. Terlihat dari bentuk atap yang berbeda, desain teras juga memiliki penataan serta bentuk yang berbeda.

Desain teras rumah Limasan Lambang Sari menempatkan pintu utama di bagian tengah rumah. Jika dilihat, model teras ini lebih mengedepankan perpaduan taman depan dan pencahayaan.

Teras Limasan Lambang Sari terlihat sangat mewah, terutama di malam hari dengan pencahayaan yang mendukung.

Teras rumah ini sangat cocok diterapkan pada rumah dengan ukuran taman yang besar dengan kolam ikan. Hal tersebut akan membuat rumah terlihat lebih tradisional, namun modern.

2. Teras Limasan Trajumas Bernuansa Modern

Teras Limasan Trajumas Bernuansa Modern

Siapapun yang melihat desain bangunan Limasan Trajumas pasti setuju bahwa desain bangunan ini terlihat sederhana namun menawan.

Umumnya, bangunan Limasan Trajumas memakai enam buah tiang utama penyangga rumah. Tiang digunakan di bagian teras sampai bagian belakang rumah.

Banyaknya tiang yang digunakan sebagai struktur bangunan Limasan Trajumas membuat bangunan rumah ini kokoh.

Kayu yang digunakan adalah kayu jati tua atau kayu tua lainnya sebagai alternatif.

Desain rumah Limasan Trajumas dibuat cukup longgar dengan penempatan pintu utama pada bagian tengah.

Bagian teras memakai keramik atau lantai batu alam yang cocok dengan material kayu yang dipakai.

3. Teras Rumah Limasan Trajumas Lawakan

Teras Rumah Limasan Trajumas Lawakan
pinimg.com

Jika dilihat secara sekilas, bentuk teras Limasan Trajumas dan Trajumas Lawakan tidak memiliki banyak perbedaan. Bagian yang berbeda yaitu pada bentuk teras, atap, serta sudut kemiringan atap.

Pemilihan bentuk atap serta sudut kemiringan yang berbeda membuat desain teras Limasan Trajumas Lawakan juga berbeda.

Limas Trajumas Lawakan memiliki empat teras, yaitu di bagian depan, belakang, kanan, dan kiri bangunan.

Teras utama terletak di bagian depan rumah dan didesain menggunakan empat tiang. Sementara itu, teras yang terletak di bagian kanan dan kiri berbentuk teras kecil.

Elemen yang digunakan pada teras Limasan Trajumas Lawakan juga berbeda dengan teras Limasan Trajumas.

Teras Limasan Trajumas Lawakan memakai lantai semen yang dikombinasikan dengan dinding bata ekspos. Desain tersebut membuat teras Limasan Trajumas Lawakan tidak begitu banyak menggunakan bahan kayu.

4. Teras Limasan Untuk Bungalow

Teras Limasan Untuk Bungalow
99.co

Bungalow merupakan jenis rumah satu lantai yang bisa didesain dengan berbagai tema. Desain rumah Limasan banyak digunakan untuk membuat bungalow lengkap dengan bagian terasnya.

Umumnya, teras rumah Limasan diterapkan untuk menciptakan kesan yang lebih sederhana memakai kayu penyangga dengan ukuran kecil.

Pintu utama jenis rumah Limasan ini terletak di bagian samping dan ditambah dengan anak tangga.

Di bagian samping pintu utama di bagian rumah dijadikan sebagai teras rumah. Bungalow yang dilengkapi dengan teras Limasan akan terasa lebih sejuk apalagi jika dikelilingi dengan taman yang luas.

5. Teras Limasan Lambang Teplok

Teras Limasan Lambang Teplok
wikimedia.org

Rumah Limasan Lambang Teplok akan terlihat menggunakan pondasi rumah panggung.

Tetapi, sebenarnya rumah Limasan ini tidak menggunakan pondasi rumah panggung. Hal tersebut disebabkan desain rumah Limasan Tambang Taplok terlihat memiliki level.

Adanya level pada desain rumah membuat bentuk teras Limasan Lambang Teplok juga berbeda mengikuti bentuk bangunan rumah. Terasnya dilengkapi dengan anak tangga yang berbentuk menyamping.

Bentuk tangga yang menyamping ini tidak banyak dijumpai pada desain rumah modern.

Di bagian teras depan terdapat lima buah tiang penyangga dengan desain menggunakan elemen kayu.

6. Teras Limasan Modern

Teras Limasan Modern
99.co

Saat ini desain rumah Limasan sudah banyak dimodifikasi menjadi bentuk yang terlihat lebih modern.

Umumnya, teras rumah Limasan modern tidak memakai penyangga kayu. Teras Limasan modern memakai tiang batu bata ekspos dengan ukuran yang lebih besar.

Tiang batu bata tersebut dilengkapi dengan agar kayu agar terlihat lebih tradisional.

Terdapat anak tangga di bagian teras rumah yang langsung mengarah ke bagian pintu utama rumah.

Bagian teras dan rumah keseluruhan akan terlihat sepert rumah Jawa modern tanpa menghilangkan nuansa tradisional yang ada.

7. Teras Limasan Jawa dan Joglo

Teras Limasan Jawa dan Joglo
Limasanjati.com

Selain dimodifikasi dengan bentuk rumah modern, rumah Limasan juga bisa dipadukan dengan sentuhan rumah Joglo.

Hal tersebut akan membuat rumah terlihat lebih unik dan tradisional. Bentuk teras ini dilengkapi dengan anak tangga di bagian depan rumah yang menuju ke pintu utama.

Pintu utama rumah terletak di bagian samping rumah.

Bagian teras juga bisa dibatasi menggunakan pagar yang terbuat dari kayu. Rumah minimalis juga bisa menggunakan penggabungan dari teras Joglo dan rumah Limasan. 

Source : https://ruangarsitek.id/teras-rumah-limasan/


Follow us :




Rumah Adat Jogja


Rumah Adat Joglo

Salah satu warisan budaya leluhur yang perlu dilestarikan adalah bentuk rumah adat. Rumah adat Joglo merupakan bentuk rumah yang berasal dari Jawa Tengah. Pasti kamu sering mendengar nama rumah Joglo, karena bentuk rumah ini memang terkenal. Ketika kamu berkunjung ke daerah Jawa Tengah maka kamu akan menjumpai banyak bangunan dengan desain rumah Joglo.

Rumah Joglo terlihat sederhana namun memiliki kesan tersendiri. Ada banyak rumah makan, tempat penginapan, dan beberapa bangunan lainnya yang menggunakan desain rumah Joglo. Selain itu, saat ini juga banyak orang yang memodifikasi desain Joglo, sehingga terlihat lebih modern. 

Sejarah Rumah Joglo

Sejarah Rumah Joglo
pinimg.com

Rumah adat Joglo diambil dari dua kata, yaitu “tajug” dan “loro” dan jika digabungkan berarti menggabungkan dua tajug. Tajug adalah bentuk atap yang menyerupai piramid. Pada zaman dahulu, masyarakat Jawa memilih model atap tersebut karena memiliki bentuk yang menyerupai gunung. Masyarakat percaya bahwa gunung merupakan tempat yang sakral.

Rumah Joglo disusun menggunakan empat tiang utama yang dikenal sebagai saka guru atau soko guru. Filosofi dari empat tiang tersebut merupakan penggambaran kekuatan dari empat penjuru mata angin. Masyarakat meyakini bahwa berlindung di rumah Joglo mampu menghindari bencana. Selain itu, bentuk atap tersebut juga merupakan tanda pujian kepada sang guru.

7 Jenis Rumah Adat Joglo

7 Jenis Rumah Adat Joglo
ytimg.com

Rumah Joglo memiliki beberapa jenis dengan ciri khasnya yang berbeda. Beberapa jenis rumah adat Joglo, yaitu:

1. Joglo Sinom

Joglo Sinom memiliki atap dengan empat sisi di mana setiap sisi memiliki tiga tingkat serta satu bubungan. Rumah Joglo ini memakai 36 tiang dan empat tiang yang dipakai merupakan saka guru. Rumah Joglo sinom adalah bentuk pengembangan dari rumah Joglo yang memiliki teras keliling.

2. Joglo Jompongan

Bentuk dari rumah Joglo jompongan merupakan bentuk dasar dari rumah Joglo. Joglo jompongan merupakan rumah dengan denah berbentuk kubus yang yang dilengkapi dengan dua pintu geser.

3. Joglo Pangrawit

Rumah Joglo ini merupakan rumah dengan lambang gantung, atap yang berbentuk kubah dari atap penanggap, serta atap yang ada di atas penanggap. Setiap sudut dalam bangunan rumah Joglo pangrawit memiliki tiang yang juga dikenal dengan nama “saka”.

4. Joglo Mangkurat

Bangunan Joglo mangkurat memiliki bentuk yang mirip dengan Joglo Pangrawit. Jika dibandingkan dengan bangunan Joglo Pangrawit, Joglo Mangkurat memiliki bentuk yang lebih tinggi. Atap Joglo Mangkurat terdiri dari tiga lantai. Pembagian lantai yang ada di Joglo Mangkurat, yaitu lantai atas, pusat penerimaan, serta teras atau dek bawah.

5. Joglo Hageng

Rumah Joglo Hageng memiliki bentuk yang lebih tinggi dikarenakan adanya tambahan atap yang disebut pangerat. Seperti halnya Pendapa Agung Istana Mangkunegaran Surakarta, rumah Joglo Hageng juga dilengkapi dengan tratak keliling.

6. Joglo Lawakan

Joglo Lawakan menggunakan atap yang terdiri dari empat sisi serta dua susun bubungan. Bangunan rumah ini juga memakai 16 tiang dan empat tiang yang digunakan adalah saka guru.

7. Joglo Semar Tinandhu

Joglo Semar Tinandhu merupakan bangunan yang biasa digunakan sebagai gerbang kerajaan atau untuk patung. Saka guru atau tiang utama pada rumah Joglo ini diganti menggunakan dinding penghubung yang membuat atap menjadi lebih tinggi dan lantai bawah atap yang luas.

Ketika berada di bangunan ini akan terasa udara yang lebih dingin dikarenakan atap yang berbentuk miring. Hal tersebut membuat bagian depan dan bagian dalam udara mengalami perbedaan udara.

Keunikan Rumah Adat Joglo

Keunikan Rumah Adat Joglo
agoda.net

Jika dibandingkan dengan rumah adat lainnya, rumah Joglo memiliki beberapa keunikan dan ciri khas.

Beberapa keunikan dari rumah Joglo, yaitu:

1. Arsitektur Bangunan yang Unik

Rumah adat Joglo memiliki arsitektur bangunan dengan ciri khasnya tersendiri yang unik namun menawan.

Mulai dari bentuk arsitektur, ruangan yang terdapat di dalam rumah, serta fungsi dari setiap ruangan yang ada di dalam rumah memiliki perbedaan yang membuatnya lebih unik.

Selain itu, bangunan rumah Joglo juga menerapkan nilai filosofi Jawa pada setiap bagiannya.

Hal tersebut menjadikan rumah Joglo terasa lebih istimewa dan khas.

2. Memiliki 4 Tiang bangunan

Rumah Joglo selalu dilengkapi dengan tiang utama atau yang disebut sebagai saka guru. Saka guru yang terdapat pada rumah Joglo berjumlah empat tiang.

Saka guru merupakan fondasi penegak atau fondasi utama yang berfungsi sebagai penopang dari keseluruhan bagunan rumah Joglo.

3. Punya Teras yang Luas

Salah satu ciri khas rumah Joglo adalah dilengkapi dengan teras luas dengan ukuran yang cukup luas.

Teras yang luas juga dapat ditemukan pada rumah adat Jawa Tengah lainnya dan memiliki fungsi tersendiri.

Fungsi teras yang luas adalah sebagai tempat untuk melakukan interaksi sosial antara penghuni rumah dengan masyarakat lainnya untuk kepentingan silaturahmi.

4. Dilengkapi dengan Jendela Besar dan Banyak

Pada rumah Joglo juga kamu akan menemukan jendela dengan jumlah yang banyak dan ukuran yang besar.

Bentuk jendela yang besar adalah salah satu warisan dari kolonial Belanda, namun pada rumah Joglo dibuat jendela dengan kombinasi arsitektur khas Jawa.

Jumlah jendela pada rumah Joglo bisa mencapai puluhan yang membuatnya terlihat unik dan berbeda.

5. Terdapat Pager Mangkok

Mungkin kamu tidak pernah terbayang apa itu pager mangkok sebenarnya?

Pager atau pagar pada rumah Joglo tidak terbuat dari bilah bambu. Pager mangkok ini terbuat dari tanaman perdu yang memiliki ketinggian kurang dari satu meter.

Alasan dari tinggi pagar yang tidak lebih dari satu meter adalah agar interaksi antar tetangga atau masyarakat bisa lebih mudah dilakukan.

6. Pintu Utama di Tengah Rumah

Salah satu ciri khas dari rumah Joglo adalah pintu rumah yang terletak di tengah rumah. Pintu utama ini dibangun sejajar dengan ruangan yang berada pada bagian belakang rumah.

Filosofi dari pintu rumah yang terletak di tengah adalah keterbukaan serta kedekatan antara penghuni rumah dengan tamu.

7. Menggambarkan Status Sosial

Keberadaan rumah Joglo juga merupakan bentuk gambar status sosial dari pemilik rumah.

Rumah Joglo dibangun menggunakan material yang mahal dan banyak, seperti kayu jati. Sehingga, total biaya pembangunan rumah Joglo secara keseluruhan juga mahal.

Oleh karena itu, mayoritas dari pemilik rumah Joglo merupakan orang dengan status sosial dan status ekonomi menengah ke atas.

Fungsi Ruangan di Rumah Adat Joglo

rumahjoglo.net

Masing-masing ruangan yang ada di rumah Joglo memiliki fungsi dan kegunaannya tersendiri.

Berikut merupakan fungsi dari ruangan yang ada di rumah Joglo, yaitu:

1. Pringitan

Pringitan terletak di antara pendapa dengan rumah bagian dalam atau yang biasa disebut omah njero.

Keberadaan pringitan memiliki fungsi yang cukup sama dengan pendapa yaitu untuk melaksanakan pagelaran seni.

Tetapi, perbedaan antara pringitan dan pendapa ialah pringitan digunakan sebagai jalur masuk.

2. Pendapa

Pendapa berada pada bagian depan rumah.

Namun, tidak semua orang bisa melewati pendapa untuk masuk ke dalam rumah. Pendapa memiliki fungsi sebagai tempat untuk melaksanakan acara formal.

Acara yang biasa dilakukan di pendapa yaitu upacara adat, pertemuan, sampai pagelaran seni.

3. Omah Njero

Rumah bagian dalam pada rumah Joglo dikenal dengan nama omah njero atau omah mburi atau omah ageng.

Dalam bahasa Jawa, “omah” memiliki makna berupa hal yang bersifat domestik, sehingga fungsinya berbeda. Omah njero memiliki fungsi spesifik sebagai tempat tinggal.

4. Emperan

Salah satu ruangan yang menjadi bagian dari rumah Joglo adalah emperan. Emperan merupakan sebuah ruangan yang menjadi perantara antara ruangan pringitan dan omah njero.

Di dalam bagian emperan biasanya akan sebuah meja dengan dua buah kursi kayu. Meja dan kursi tersebut digunakan untuk menyambut tamu yang datang.

Dalam kata lain, emperan memiliki fungsi sebagai ruangan tempat menerima tamu, menggelar kegiatan umum, dan bersantai.

5. Senthong Kiwa

Pada bagian kanan rumah Joglo terdapat ruangan yang disebut senthong kiwa.

Di dalam ruangan tersebut terdapat beberapa ruangan lagi di bagian dalamnya. Setiap ruangan yang ada di senthong kiwa memiliki fungsi tertentu yang berbeda-beda antar ruangannya.

Beberapa ruangan digunakan sebagai kamar tidur, ruang penyimpanan makanan, gudang, dan untuk keperluan lainnya.

6. Senthong Tengah

Ruangan yang berada pada bagian tengah dalam rumah adalah senthong tengah.

Selain senthong tengah, bagian rumah ini disebut juga dengan nama krobongan, pedaringan, atau boma.

Ruangan ini memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan benda pusaka yang dimiliki oleh keluarga. Hal tersebut dikarenakan ruangan ini terletak jauh di bagian dalam rumah.

7. Senthong Tengen

Bagian rumah senthong tangen adalah bagian rumah yang sama seperti senthong kiwa.

Tidak ada perbedaan pembagain ruangan atau fungsi ruangan.

8. Gandhok

Ruangan terakhir yang ada di rumah adat Joglo adalah gandhok. Gandhok adalah ruangan yang berada di sekeliling bagian samping serta belakang bangunan utama.

Ruangan ini merupakan ruangan tambahan yang dipakai untuk keperluan lainnya yang tidak bisa diakomodasi oleh rumah utama.

Rumah Joglo masih mudah ditemui di banyak tempat, terutama di Jawa Tengah. Sehingga, keberadaan rumah ada ini memang cukup terkenal.

Setiap orang perlu mempelajari kebudayaan daerahnya, salah satunya adalah bentuk rumah adat. Banyak sketsa rumah Joglo yang bisa dimodifikasi ke dalam bentuk bangunan rumah hunian dengan kesan yang lebih modern.

Source : https://ruangarsitek.id/rumah-adat-jogja/

Follow us :